PANTAI LAMARU (BALIKPAPAN)

Balikpapan merupakan kota yang cukup bersih, karena jalannannya terlihat bebas dari sampah-sampah yang dapat merusak pemandangan. Balikpapan sendiri terletak diantara 1'LS-1,5'LS dan 116,5'BT-117'BT. Terdiri dari 5 Kecamatan dan berbatasan dengan kota Samarinda, Kabupaten Kutai Kertanegara, Selat Makassar, dan Kabupaten Pasir. Luas wilayah Kota Balikpapan kurang lebih 503.306 Km2.


pintu masuk pantai lamaru


pantai lamaru

Pantai ini terbentang cukup panjang sekitar dua kilometer dari arah Batakan ke arah Tertitip. Pada saat air surut, bentangan pasir pun semakin luas ke arah laut. Dengan konturnya yang sangat landai dan lautnya yang dangkal dengan dasar berpasir sekitar beberapa puluh meter dari batas pantai, tempat ini pada saat surut bisa menjadi lapangan untuk main bola, volley pantai, atau tempat membuat candi-candian pasir. Sepanjang pantai Lamaru setelah batas bibir pantai berpasir, ditutupi oleh pepohonan yang rindang. Di bawah pepohonan inilah warung-warung beratap rumbia atau daun nipah berjejer sepanjang coastal road-nya pantai Lamaru. Warung-warung tersebut umumnya menjajakan makanan dengan menu utama seperti nasi ayam, soto banjar, atau ikan bakar yang tentu dilengkapi dengan berbagai jus berbagai rasa. Yang menarik untuk penggemar kelapa muda, hampir semua warung di pantai Lamaru menjual kelapa muda yang cukup segar. Dengan uang lima ribu rupiah, Anda bisa menikmati kelapa muda, terserah mau pakai es, gula pasir, atau bahkan dengan gula merah dari Sulawesi.


warung dekat pantai lamaru

Warung-warung ini juga menyediakan peralatan yang diperlukan oleh pengunjung. Jika Anda senang main bola di pasir, di pantai Lamaru sudah tersedia bola kaki yang disewakan di warung-warung, atau juga dijajakan di pantai. Jika Anda mau berenang di laut, sudah tersedia ban yang juga bisa disewa. Bahkan untuk duduk lesehan sambil menikmati kacang rebus atau jagung bakar, Anda bisa menyewa tikar berukuran 2×2 meter hanya dengan uang lima ribu rupiah dan Anda bisa memakainya sampai puas. Jika Anda sempat berenang di laut dan sudah menyiapkan pakaian pengganti, di belakang warung-warung itu terdapat beberapa sumur air tawar untuk mandi serta bilik kecil bersekat sederhana untuk ganti pakaian, sekatnya sebagian dari kain bekas spanduk. Bagi orang muslim, jika Anda menghabiskan waktu seharian disana, jangan sungkan untuk meminjam pojok warung untuk tempat sembahyang, atau Anda bisa ke mushalla yang terletak di dekat jalan keluar. Pokoknya semuanya hampir ada-lah!

Yang unik di pantai Lamaru adalah perahu sepeda. Karena dangkalnya air laut dan kecilnya gelombang air khususnya pada saat surut, maka penduduk sekitar Lamaru membuat perahu kecil yang bisa dijalankan dengan cara dikayuh seperti sepeda. Di kiri kanan atau di tengah perahu kecil ini terdapat baling-baling, atau tepatnya kincir, yang dikopel dengan poros pedal tadi. Dengan mengayuh seperti saat bersepeda, maka perahu akan bergerak ke depan. Jangan khawatir, perahu tidak akan bergerak lurus ke depan saja, karena di belakang sudah disiapkan guling sebagai pengarah. Lagian, sang pemilik perahu akan menemani perjalanan penumpang sampai kembali ke bibir pantai. Lucunya, tidak ada pembeda dari perahu-perahu sepeda itu kecuali model dan warnanya saja, karena nyaris semuanya tidak punya nama sebagaimana halnya perahu-perahu kecil nelayan pada umumnya. Namun keramahan pemiliknya dan keunikan mengayuh di air akan menggoda Anda untuk mencobanya. Dengan hanya membayar Rp20.000 untuk satu putaran, Anda bersama keluarga dan teman bisa naik perahu sepeda ini dan akan diajak berkeliling di pantai selama beberapa puluh menit.


perahu sepeda


bermain banana boat di pantai lamaru

Ada beberapa model perahu sepeda ini. Berdasarkan jumlah penumpang, ada perahu sepeda dengan penumpang sekitar enam sampai tujuh orang, dan ada berpenumpang sekitar tiga orang saja, termasuk pengayuhnya. Untuk menjaga keseimbangan dan memanipulasi kecepatan, ada perahu sepeda yang dibuat dua badan dan ada pula yang menggunakan side floater yang menyerupai palatto pada perahu tradisional Sandeq di Mandar.

Jumlah perahu sepeda yang ada di pantai Lamaru sekitar dua puluh lima dan umumnya pemiliknya rata-rata orang Bugis (di Balikpapan, orang Bugis biasanya dimaksudkan siapa saja yang berasal dari Sulawesi Selatan dan Barat, jadi ada Bugis saja, Bugis Makassar, ada pula Bugis Mandar). Dari penuturan Agus, salah seorang operator perahu sepeda, mereka sudah “beroperasi” di pantai Lamaru sekitar lima tahun yang lalu. Agus adalah keluarga Mudir. Mereka berdua masing-masing mengemudikan perahu sepeda yang keduanya adalah milik ayah Mudir.

Pantai Lamaru adalah salah satu obyek wisata bahari yang harus dilestarikan dan diperkenalkan, bukan hanya untuk orang Balikpapan saja, tetapi juga untuk orang Kalimantan, Sulawesi, bahkan Indonesia. Lamaru adalah salah satu pantai tempat di mana beberapa orang rakyat kecil menggantungkan hidup dengan melayani orang lain, ya salah satunya dengan perahu sepeda itu. Mereka hidup dan berharap dari aktivitas mereka yang sangat tergantung kepada pengunjung. Jika pihak-pihak terkait tidak memberikan perhatian, pantai Lamaru hanya akan menjadi cerita, itupun jika Lamaru tidak “hilang” digerus ombak.

No Response to "PANTAI LAMARU (BALIKPAPAN)"

Posting Komentar

powered by Blogger | WordPress by Newwpthemes | Converted by BloggerTheme